Sabtu, 23 Februari 2013

Perencanaan Pembuatan Sumur Resapan


Mengenal Sumur Resapan
Sumur resapan yang dibuat harus memenuhi teknis yang baik agar daya kerjanya dapat dipertanggungjawabkan serta tidak menimbulkan dampak baru terhadap lingkungan.
Sumur Resapan - Sumur resapan yang dibuat harus memenuhi teknis yang baik agar daya kerjanya dapat dipertanggungjawabkan serta tidak menimbulkan dampak baru terhadap lingkungan. Model dan ukuran sumur resapan yang digunakan harus memperhatikan faktor lingkungan yang mempengaruhinya. Konstruksi harus terbuat dari bahan yang kuat, tetapi tersedia di lokasi dan mudah didapat. Dengan demikian, masyarakat akan mudah untuk menerapkannya.
 
Pembuatan sumur resapan harus disadari oleh masyarakat sebagai kebutuhan dan kewajiban demi kelangsungan hidupnya. Oleh karena itu, dalam rangka meningkatkan kesadaran dan kemauan untuk membuat sumur resapan, harus ditempuh melalui pendekatan kebijaksanaan pemerintah. Kebijaksanaan tersebut dengan cara mengeluarkan peraturan atau undang-undang yang mengatur konservasi air tanah melalui sumur resapan.
 
Penerapannya dapat berupa aturan yang mewajibkan kepada setiap pemilik rumah atau bangunan lainnya untuk memiliki sumur resapan. Hal tersebut misalnya dapat diterapkan dalam pengurusan IMB. Izin mendirikan bangunan (IMB) akan diberikan dengan syarat ada sumur resapan.Terlebih lagi untuk proyek-proyek bangunan besar atau perumahan, setiap developer diwajibkan untuk membuat sumur resapan di kawasan pemukimannya secara kolektif. Dalam hal ini, pemerintah juga dapat menerapkan sanksi-sanksi administratif atau denda kepada developer yang tidak peduli akan kepentingan lingkungan dengan tidak melengkapi kawasannya dengan sumur resapan.
 
Seperti yang telah dijelaskan sebelumya, keefektifan dari sumur resapan sangat tergantung kepada volume dan jumlah sumur resapan. Oleh karena itu, banyaknya air yang dapat diserap ke dalam tanah tergantung pada banyaknya orang yang sadar dan mau membuat sumur resapan. Hal ini terkait dengan keadaan sosial budaya masyarakat, terutama pengetahuan masyarakat akan pentingnya kelestarian air tanah. Oleh karena itu, program pelestarian air melalui sumur resapan harus pula ditempuh melalui pendekatan sosial budaya masyarakat. Misalnya, dalam rangka meningkatkan kesadaran dan pengetahuan masyarakat akan pentingnya pelestarian lingkungan, khususnya penerapan sumur resapan, dengan penyuluhan-penyuluhan intensif melalui metode yang sesuai dengan kehidupan masyarakat tersebut.
 

Faktor-faktor yang Perlu Dipertimbangkan

Dalam rencana pembuatan sumur resapan, perlu diperhitungkan faktor iklim, kondisi air tanah, kondisi tanah, tata guna tanah, dan kondisi sosial ekonomi masyarakat.
  1. Faktor iklim
Iklim merupakan faktor yang perlu dipertimbangkan dalam perencanaan sumur resapan. Faktor yang perlu mendapat perhatian adalah besarnya curah hujan. Semakin besar curah hujan di suatu wilayah berarti semakin besar atau banyak sumur resapan yang diperlukan. Besarnya curah hujan dapat dibedakan menjadi tiga kelas, yaltu curah hujan rendah (<1.500 mm/tahun), curah hujan sedang (1.500-2500 mm/tahun), dan curah hujan tinggi (>2500 mm/tahun).
  1. Kondisi air tanah
Pada kondisi permukaan air tanah yang dalam, sumur resapan perlu dibuat secara besar-besaran karena tanah benar-benar memerlukan suplai air melalui sumur resapan. Sebaliknya, pada lahan yang muka airnya dangkal, sumur resapan ini kurang efektif dan tidak akan berfungsi dengan baik. Terlebih pada daerah rawa dan pasang surut. Justru daerah tersebut lebih memerlukan saluran drainase.
 
Tabel 1 :
Jumlah Sumur Resapan Yang Harus Dibuat Berdasarkan Kondisi Permeabilitas dan Luas Bidang Tanah.
NoLuas Bidang Tanah
( m2 )
Jumlah Sumur (buah)
Permeabilitas
sedang
Permeabilitas
agak cepat
Permeabilitas
cepat
80 cm140 cm80 cm140 cm80 cm140 cm
1.201-----
2.301-1---
3.40211---
4.50211-1-
5.60211-1-
6.7031211-
7.8032211-
8.90322121
9.100422121
10.200834232
11.3001257352
12.4001569463
13.50019811574
  1. Kondisi tanah
Keadaan tanah sangat berpengaruh pada besar kecilnya daya resap tanah terhadap air hujan. Dengan demikian, konstruksi dari sumur resapan harus mempertimbangkan sifat fisik tanah. Sifat fisik yang langsung berpengaruh terhadap besarnya infiltrasi (resapan air) adalah tekstur dan pori-pori tanah.
 
Tanah berpasir dan porus lebih mampu merembeskan air hujan dengan cepat. Akibatnya, waktu yang diperlukan air hujan untuk tinggal dalam sumur resapan relatif singkat dibandingkan dengan tanah yang kandungan liatnya tinggi dan Iekat.Tabel 2 menyajikan hubungan antara beberapa tipe tekstur tanah dengan kecepatan infiltrasi.
 
Tabel 2 :
Hubungan Kecepatan Infitrasi dan Tekstur Tanah.
Tekstur TanahKeceptan Infiltrasi
( mm per jam )
Kriteria
Pasir Berlempung25 - 50sangat cepat
Lempung12,5 - 25cepat
Lempung berdebu7,5 - 15sedang
Lempung berliat0,5 - 2,5lambat
Liat< 0,5sangat lambat
Sumber : Sitanala Arsyad, 1976
  1. Tata guna tanah ( land use )
taman kota
Taman kota, Memiliki daya serap air yang sangat tinggi, mencapai 95%.
Tata guna tanah akan berpengaruh terhadap persentase air yang meresap ke dalam tanah dengan aliran permukaan. Pada tanah yang banyak tertutup beton bangunan, air hujan yang mengalir di permukaan tanah akan lebih besar dibandingkan dengan air yang meresap ke dalam tanah. 
 
Dengan demikian, di lahan yang penduduknya padat, sumur resapan harus dibuat Iebih banyak dan lebih besar volumenya. Hubungan antara tata guna tanah dengan daya resap tanah terhadap air hujan disajikan pada Tabel 3.
 
 
 
Tabel 3 :
PERBEDAAN DAYA RESAP TANAH PADA BERBAGAI KONDISI PERMUKAAN TANAH.
No.Tata Guna Tanah
( Land Use )
Daya Serap Tanah
Terhadap Air Hujan (%)
1.Daerah hutan, pekarangan lebat, kebun, ladang berumput80 - 100
2.Daerah taman kota75 - 95
3.Jalan tanah40 - 85
4.Jalan aspal, lantai beton10 - 15
5.Daerah dengan bangunan terpencar30 - 70
6.Daerah pemukiman agak padat5 - 30
7.Daerah pemukiman padat10 - 30
Sumber : Fajar Nadi, 1979
  1. Kondisi sosial ekonomi masyarakat
Perencanaan sumur resapan harus memperhatikan kondisi sosial perekonomian masyarakat. Misalnya, pada kondisi perekonomian yang balk, biaya untuk sumur resapan dapat dibebankan kepada masyarakat dan konstruksinya dapat dibuat dari bahan yang benar-benar kuat. Sebaliknya pada kondisi sosial ekonomi masyarakat rendah, sumur resapan harus terbuat dari bahan-bahan yang murah dan mudah didapat serta konstruksinya sederhana. Selain itu, pendanaan sumur resapan pada daerah minim sebaiknya berupa bantuan dari pemerintah melalui proyek APBD atau APBN.
  1. Ketersedian bahan
Perencanaan konstruksi sumur resapan harus mempertimbangkan ketersediaan bahan-bahan yang ada di lokasi. Misalnya, untuk daerah perkotaan, sumur resapan dapat terbuat dari beton, tangki fiberglass, atau cetakan beton (hong). Sementara untuk daerah pedesaan, sumur resapan yang cocok dikembangkan yaitu dari bambu atau kayu yang tahan lapuk atau bahan lain yang murah dan mudah didapat di lokasi.
 

Bahan-bahan untuk Sumur Resapan

Sumur resapan dapat dibuat dari berbagai bahan yang disesuaikan dengan kondisi lingkungan serta ketersediaan bahan baku di lokasi dan ketersediaan dana yang memadai. Bahan-bahan pokok yang dapat dibuat untuk sumur resapan sebagai berikut.
  1. Bahan saluran air dapat menggunakan pipa besi, pipa paralon (PVC), bambu, hong dari tanah atau beton, dan parit-parit galian tanah yang diberi batu
  2. Dinding sumur dapat menggunakan tembok, drum bekas, hong beton, anyaman bambu, atau tangki fiberglass.
  3. Alas sumur dan sela bagian dinding tempat meresapnya air dapat menggunakan bahan kerikil atau ijuk.
sumber : http://civiliana.blogspot.com/

DAFTAR ISI

Tidak ada komentar :

Posting Komentar